Wednesday, June 23, 2010

Leaflet Pemasaran Sosial Kebondalem



Konsep pemasaran kawasan kebondalem adalah pemasaran sosial, dimana produk atau hasil yang diharapkan tidak semata materi. Yang utama dari konsep pemasaran sosial adalah partisipasi masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak swasta maupun LSM. Partisipasi masyarakat diharapkan bisa merubah pola pikir dan perilaku masyarakat miskin sehingga bisa hidup pada lingkungan yang sehat, dan mandiri.

Tuesday, June 8, 2010

Tiga Desa Dapat Bantuan Rp 3 M

Semarang & Sekitarnya
14 Januari 2010
Tiga Desa Dapat Bantuan Rp 3 M
KENDAL- Tiga desa di Kendal, mendapat bantuan dana program neighbourhood development dari pemerintah pusat, masing-masing Rp 1 miliar. Dana itu untuk pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK).

Ketiganya adalah Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu, Desa Plantaran (Kaliwungu Selatan), dan Desa Sidorejo (Brangsong). Setahun sebelumnya, bantuan untuk kegiatan yang akrab disebut Noto Deso ini juga telah dikucurkan untuk Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Kendal Kota.

’’Dana Noto Desa atau ND itu, dimanfaatkan sesuai rencana tata letak bangunan dan lingkungan (RTBL) desa. Hasilnya, akan didapat lingkungan sehat, bersih produktif, dan memiliki karakter atau jatidiri,’’ ungkap Kepala Bappeda Kendal, Drs Soepardjan, kemarin.

Dana itu, antara lain akan dimanfaatkan membentuk badan pemberdayaan masyarakat (BKM) di kelurahan atau desa. Dengan begitu, memberi kemudahan modal pada masyarakat pelaku usaha, akses pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan gizi. ’’Yang dimaksud pembangunan di sini adalah pembangunan fasilitas umum, meliputi sarana dan prasarana.’’

Soepardjan menjelaskan, ada tiga tahapan kegiatan akan dilaksanakan dalam pemanfaatan dana itu. Periode pertama, antara lain penguatan pendampingan, kapasitas kelembagaan, membentuk lembaga di desa/kelurahan, harmonisasi dan integrasi rencana. Misalnya, proses perencanaan pembuatan saluran air bersih, rencana pengembangan permukiman.
Pencairan Dana Periode kedua, praktik manajemen pembangunan oleh komunitas masyarakat, fasilitas promosi, mediasi, dan konsultan, dukungan program kegiatan dari pemerintah dan pihak lain, seperti swadaya masyarakat, serta bantuan swasta.
Periode ketiga antara lain manajemen pembangunan berkelanjutan secara mandiri, fasilitasi pembinaan oleh pemkab, monitoring dan supervisi.

’’Untuk Kelurahan Kebondalem yang mendapatkan bantuan dana ND 2009, pada 2010 ini memasuki periode kedua, karena setiap tahapan berlaku satu tahun. Pembangunan fisik, berada pada tahap kedua.’’

Ditambahkan, pencairan dana dilakukan bertahap, yakni periode pertama hingga tiga, masing-masing 20%, 50% dan 30%. ’’Pada setiap pelaksanaan tahapan itu, untuk tim fasilitasi dilibatkan tim teknis PLPBK. Untuk pengembangan dilakukan di tingkat kabupaten, di kecamatan oleh kelompok kerja. Adapun di tingkat desa oleh BKM.’’ (G15-56)
Sumber :
http://suaramerdeka.com

Wilayah Kebondalem Akan Ditata

SM Cetak - Semarang & Sekitarnya
10 Desember 2009
Wilayah Kebondalem Akan Ditata
KENDAL- Bank Dunia memberikan dukungan terhadap hasil perencanaan penataan ruang mengenai pembangunan di Kelurahan Kebondalem, Kendal.
Perencanaan tersebut dibuat oleh tim inti partisipasi, serta masyarakat setempat di bawah kendali Bappeda Pemkab bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

’’Sesuai dengan rekomendasi Pemkab, fokus rencana pembangunan di Kebondalem harus bisa memberikan wujud konkret bagi masyarakat setempat. Artinya, pembangunan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, penataan Sungai Reyeng, pelebaran jalan yang nantinya bisa digunakan aktivitas bagi warga,’’ kata Perwakilan Bank Dunia Dayu Indira didampingi Konsultan manajemen pusat Widjan Winarko seusai mengikuti rapat koordinasi di Bappeda, kemarin.

Dia mengemukakan, untuk pencapaian program tersebut, yang diperlukan antara lain adalah dukungan politis dan penganggaran dari pemerintah daerah serta DPRD.

Sebab, pembangunan wilayah ini awalnya didanai secara stimulan lewat program neighbourhood development atau lebih akrab disebut noto deso (ND).
Untuk keperluan perencanaan penataan ruang dan pembangunan itu, tim program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan telah menyosialisasikan melalui beberapa kegiatan dan memasang dua baliho besar berisi rencana pengembangan permukiman (RPP) yang dipasang di depan Stadion Utama Kebondalem.
Dana Rp 1 M Dalam RPP tersebut antara lain dijelaskan, pusat kegiatan berada di depan stadion. Nantinya Jl Stadion-Gor Bahurekso Kendal akan direncanakan untuk area perdagangan, pembangunan rumah susun di lahan Pemkab samping SMPN 1 Kendal, kampung wisata di wilayah RW 6 dengan dilengkapi danau buatan, perdagangan industri rumahan, serta yang utama adalah melakukan kegiatan penghijauan.

Sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut, Kebondalem beberapa waktu lalu mendapat bantuan dana Rp 1 miliar untuk program pengembangan lingkungan berbasis komunitas (PLPBK).

’’Sejauh ini kami telah menerima dana Rp 700 juta. Sebanyak Rp 300 juta di antaranya akan dimanfaatkan untuk pelatihan, penataan tata-ruang, dan perencanaan pembangunan. Adapun Rp 700 juta rencananya akan dicoba untuk membangun infrastruktur pendukung aktivitas, seperti pembangunan di bidang pariwisata, ’’ papar Hadi Purwanto, Ashop Urban Planner PNPM didampingi Koordinator PNPM Nunuk Zenubia. (G15-37)
sumber :
http://m.suaramerdeka.com

Monday, June 7, 2010

BERSIH-BERSIH KALI REYENG


Sebagai ditandainya penanaman dan penyiapan pembangunan di sepandan Kali Reyeng, Tim Pemasaran ND-PLPBK Kelurahan Kebondalem-Kendal atau yang lebih dekenal dengan nama Kebondalem Noto Deso, melakukan kegiatan Kerja Bakti Massal Resik-resik kali. Area yang dibersihkan sekitar 1300 meter.Kegiatan ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Bupati Kendal.


Karena tema dari pengembangan kawasan adalah sustainable development, serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam acara ini adalah diantaranya serah terima biopori(dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kendal) dan bibit kelengkeng(dari Bank Jateng). Diharapkan partisipasi instansi pemerintah maupun swasta ikut serta dalam program noto deso ini.
Prioritas pembangunan untuk fasilitas sosial masyarakat antara lain : Polindes, taman baca, taman bermain, los PKL, youth center, bank sampah, plaza rakyat dan MCK. tujuan dari pembangunan fisik ini adalah perubahan perilaku, dimana diharapkan warga bisa memiliki pola hidup di lingkungan sehat, sarana dan prasarana pengetahuan memadai dan juga peningkatan perekonomian. Selain itu juga akan diusahakan dari pihak-pihak swasta maupun pemerintah untuk bekerja sama dalam hal buku-buku bacaan, komputer dan fasilitas internet gratis.

Program Noto Deso ini sepenuhnya untuk rakyat miskin, karena itu pemasaran yang dilakukan adalah pemasaran sosial, bukan komersil. Harapan kita semua adalah bangsa ini bisa maju, dan mereduksi ketimpangan2 yang mencolok antara miskin dan kaya. program ini hanyalah inisiasi bagi rakat miskin agar bisa berani bermimpi tentang masa depannya dan mengusahakan sendiri kehidupannya.
Selain dari CSR perusahaan kami juga menerima donatur pribadi berapapun jumlahnya untuk sebagai amal jariyah di dunia.